Akomodasi Filsafat Pragmatisme dalam Pendidikan Agama Kristen untuk Menjawab Tantangan Pembelajaran di Era Digital
Abstract
The spirit of society 5.0 era demands the mastery and utilization of technology along with digital literation in every area of life. This development and challenges also occur in the education sector. A similar challenge is wrestled by Christian Education (CE) to be relevant knowledge within this era. CE must improve itself amid limitations within it. What innovations can be made to make CE relevant and fit to answer the needs of this digital era? This research aims to integrate positive contributions of pragmatism education philosophy toward CE in answering the needs of this era. The pragmatism thinking emphasizes practice and relevant learning outcomes as well as applicative skills. CE needs this utility in the learning process within this pragmatic era. This research applied a qualitative descriptive method with a literature research approach. The founding of this research is a proposal of accommodation of pragmatism philosophy toward CE using project based learning, collaborative learning, and creative problem solving learning approach.
Era digital merupakan perkembangan peradaban yang tidak mungkin dihindari. Perkembangan teknologi dan digitalisasi berbasis internet telah memberikan kontribusi signifikan di dalam dunia pendidikan. Sebagaimana semangat society 5.0 yang menekankan kegunaan teknologi dan keilmuan bagi kebaikan manusia, dunia pendidikan secara khusus dalam Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus ikut berbenah diri ditengah keterbatasan dan ketertinggalan yang dihadapi. Inovasi apa yang dapat dilakukan guna membuat keilmuan ini tetap releven dan menjawab kebutuhan di era digital ini? Pemikiran pragmatisme yang menekankan pada capaian pembelajaran yang praktis, relevan, dan berorientasi pada keterampilan aplikatif (utilitas) adalah hal yang diperlukan di dalam konteks PAK di dalam proses pembelajaran di era pragmatis ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan obyek penelitian atau pengumulan data yang bersifat kepustakaan. Kajian di dalam penelitian ini mengusulkan akomodasi filsafat pragmatism di dalam PAK dengan pendekatan pembelajaran yang berupa project based learning, collaborative learning, dan creative problem solving.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astuti, E. T. (2020). Filsafat Ilmu Pengetahuan Sebagai Arah Pengembangan Berpikir Yang Konstruktif: Telaah Pemikiran Pragmatis Charles S. Peirce Dan Kontribusinya Dalam Pembelajaran Sains Pendidikan Dasar Islam. At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah, 9(1), 1–16.
Belland, B. R., Ertmer, P. A., & Simons, K. D. (2006). Perceptions of the value of problem-based learning among students with special needs and their teachers. The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learing, 1(2), 1–18.
Binder, M. (2020). Pragmatism for History and History for Pragmatism: An Indispensable Dialogue for the Digital Humanities. Contemporary Pragmatism, 17(2–3), 103–123.
Brush, T., & Saye, J. (2008). The effects of multimedia-supported problem-based inquiry on student engagement, empathy, and assumptions about history. The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learing, 2(1), 21–56.
Carrozza, C. (2018). Re-conceptualizing social research in the “digital era”. Issues of scholarships, methods, and epistemologies. Análise Social, 53(228), 652–671.
Colley, K. (2008). Project Based Science Instruction: A Primer An Introduction and Learning Cycle for Project Based Science. Jurnal The Science Teacher, 75, 23–28.
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Remaja Rosda Karya.
Farida Khoirun Nissa, M. Z. (2020). Filsafat Pramatisme.
Gordon, M., & English, A. R. (2016). John Dewey’s democracy and education in an era of globalization. Taylor & Francis.
Hickman, L. A., Neubert, S., & Reich, K. (2009). John Dewey between pragmatism and constructivism. Fordham Univ Press.
Husnidar, Ikhsan, M., & Rizal, S. (2014). Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis siswa. Jurnal Didaktik Matematika, 1(1), 71–82.
Jalaluddin, & Idi, A. (2002). Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Gaya Media Pratama.
Keller, J. (2000). How to integrate learner motivation planning into lesson planning: The ARCS model approach.
Krajcik, J. S., Harold, S. ., & Morten, F. V. L. (2008). How Do Geckos. Using Phenomena to Frame Project-Based Science in Chemistry Class. Jurnal The Science Teacher, 75, 38–49.
Ledward, B. C., & Hirata, D. (2011). An Overview of 21st Century Skills. Summary of 21st Century Skills for Students and Teachers, by Pacific Policy Research Center. Kamehameha Schools-Research & Evaluation.
Muslich, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Bumi Aksara.
Puccio, G. J., C.M, M., & M., M. (2005). Current Developments in Creative Problem Solving for Organizations: a Focus in Thinking Skills and Styles. The Korean Journal of Thinking and Problem Solving, 15(2), 43–76.
Purwaaktari, E. (2015). Pengaruh Model Collaborative Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dan Sikap Sosial Siswa Kelas V SD Jarakan Sewon Bantul. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 8(1), 95–111.
Rahman, K. A. A., Ismail, I., & Omar, M. N. (2016). Islam dan Pragmatisme William James (1842-1910). Penyelidikan Dan Inovasi, 3(1), 23–42.
Setiawan, D., & Susilo, H. (2015). Peningkatan Keterampilan Metakognitif Mahasiswa Program Studi Biologi Melalui Penerapan Jurnal Belajar Dengan Strategi Jigsaw Dipadu Pbl Berbasis Lesson Study Pada Matakuliah Biologi Umum. Seminar Nasional Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, 369.
Sleeper, R. W. (2001). The necessity of pragmatism: John Dewey’s conception of philosophy. University of Illinois Press.
Sousa, A. (2012). OVERCOMING BOUNDARIES TOWARDS EFLIT EDUCATION IN THE DIGITAL ERA: EFL UNDERGRADUATE’S READING HABITS IN RETROSPECT (MADEIRA, 1998-2008). The Journal of Linguistic and Intercultural Education, 5, 157.
Suratno. (2011). Kemampuan Metakognisi dengan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) pada Pembelajaran Biologi SMA dengan Strategi Jigsaw, Reciprocal Teaching (RT), dan Gabungan Jigsaw-RT. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 18(1), 11–17.
Thomas, J. W. (2000). A Review of Research on Project-Based Learning.
Titin, & Yokhebed. (2018). Peningkatan keterampilan pemecahan masalah (problem solving) calon guru biologi melalui pembelajaran kearifan lokal. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 9(1), 77–86.
Uno, H. B., & Mohamad, N. (2013). Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Bumi Aksara.
Utomo, B. T. (2011). Penerapan Pembelajaran Kolaboratif dengan Asesmen Teman Sejawat pada Mata Pelajaran Matematika SMP. JP3, 1(1), 52–61.
Väkevä, L. (2013). Digital musicianship in the late modern culture of mediation: Theorizing a new praxis for music education from a pragmatist viewpoint. Signum Temporis, 6(1), 38.
Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad ke-21: Keterampilan yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Makalah Orasi Ilmiah. Seminar Nasional Pendidikan Dengan Tema “Isu-Isu Strategis Pembelajaran MIPA Abad 21, Sintang – Kalimantan Barat.
DOI: https://doi.org/10.38189/jan.v2i2.200
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Angelion is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://e-journal.sttberitahidup.ac.id/index.php/jan
E-mail: jurnalangelion@gmail.com
Angelion terindeks pada:
Keanggotaan dalam asosiasi
Laman terkait:
Angelion Stats