Teologi Kontekstual untuk Perdamaian: Merespons Konflik Sosial dan Agama dalam Masyarakat Multikultural di Era Kemajuan Teknologi Digital

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.38189/jtk.v4i2.884

Kata Kunci:

Teologi Kontekstual, Perdamaian, Konflik Sosial, Masyarakat Multikultural, Teknologi Digital.

Abstrak

Social and religious conflicts are increasingly complex in a multicultural society in the era of digital technology advancement. Viral cases related to religious harmony today on social media are trending and the subject of heated debate. Moreover, differences in identity, beliefs and values often trigger tensions, while digital space accelerates the spread of information that can exacerbate polarisation. In this context, contextual theology emerges as a relevant approach to respond to these dynamics. Contextual theology not only focuses on understanding religion from a local perspective, but also adapts religious teachings to the social and cultural challenges faced by society. This research aims to explore how contextual theology can contribute to peace efforts in multicultural societies fragmented by social and religious conflicts, and how digital technology influences these dynamics. Using a descriptive qualitative method, it can be concluded that contextual theology can be an important instrument in easing social and religious tensions, by providing an understanding of the importance of peace in society, thus shaping the role of contextual theology in responding to social and religious conflicts, which is related to the dynamics of multicultural society and the challenges of social conflict in the digital era. So this basis for Christianity can be stated as part of actualising the value of Christianity and Building Peace Through Interfaith Dialogue and Digital Technology. So that it creates a safe and peaceful space for diversity in a multicultural society

Konflik sosial dan agama semakin kompleks dalam masyarakat multikultural di era kemajuan teknologi digital. Seperti adanya kasus viral terkait kerukunan beragama dewasa ini yang terjadi dimedia sosial menjadi tranding dan menjadi bahan perdebatan sengit. Apalagi adanya perbedaan identitas, keyakinan, dan nilai sering kali memicu ketegangan, sementara ruang digital mempercepat penyebaran informasi yang dapat memperburuk polarisasi. Dalam konteks ini, teologi kontekstual muncul sebagai pendekatan yang relevan untuk merespons dinamika tersebut. Teologi kontekstual tidak hanya berfokus pada pemahaman agama dari perspektif lokal, tetapi juga menyesuaikan ajaran agama dengan tantangan sosial dan budaya yang dihadapi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana teologi kontekstual dapat berkontribusi pada upaya perdamaian dalam masyarakat multikultural yang terfragmentasi oleh konflik sosial dan agama, serta bagaimana teknologi digital turut memengaruhi dinamika ini. Mengunakan metode kualitatif deskritif maka dapat disimpulkan  bahwa  teologi kontekstual dapat menjadi instrumen penting dalam meredakan ketegangan sosial dan agama, dengan  memberikan pemahaman terkait pentingnya perdamaian dalam Masyarakat, sehingga membentuk peran Teologi Kontekstual dalam Merespons Konflik Sosial dan Agama, yang mana hal ini terkait adanya dinamika Masyarakat Multikultural dan Tantangan Konflik Sosial di Era Digital. Maka dasar ini bagi kekristenan dapat dinyatakan sebagai bagian untuk mengaktualisasikan nilai kekristenan dan Membangun Perdamaian Melalui Dialog Antar-Agama dan Teknologi Digital. Sehingga hal tersebut menciptakan ruang yang aman dan damai bagi keragaman dalam masyarakat multikultural.

Referensi

Alakaman, Marlen Tineke. “Relevansi Sikap Pluralis Yesus Dalam Injil Lukas.†KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi 2, no. 2 (2018): 160–179.

Arsal, Thriwaty, Dewi Liesnoor Setyowati, Puji Hardati, and Hamdan Tri Atmaja. “Penanganan Konflik Sosial Melalui Budaya Lokal.†Bookchapter Alam Universitas Negeri Semarang 2, no. 1 (2022): 47–69.

Budiman, Agus, Otong Husni Taufiq, and Egi Nurholis. “Ancaman Intoleransi Terhadap Dasar Negara Pancasila Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ideologi Wilayah (Studi Di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Periode 2019-2020).†Jurnal Ketahanan Nasional 28, no. 3 (2022): 11–32.

Denney, Andrew S., and Richard Tewksbury. “How to Write a Literature Review.†Journal of Criminal Justice Education 24, no. 2 (2013): 218–234.

Emiyati, Ayang, John Mardin, and Ricard Ricard. “Peran Gereja Dalam Mengajarkan Perdamaian Di Tengah Masyarakat Majemuk.†Didache: Journal of Christian Education (2023).

Fitri Handayani, Herawani Harahap, and Siska Yulia Dalimunthe. “Perdamaian Dalam Masyarakat Global.†Education : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan 2, no. 2 (2022): 62–71.

Fitri Lintang, Fitri Lintang, and Fatma Ulfatun Najicha. “Nilai-Nilai Sila Persatuan Indonesia Dalam Keberagaman Kebudayaan Indonesia.†Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan 11, no. 1 (2022): 79–85.

Gulo, Arif, and Bobby Kurnia Putrawan. “EKSISTENSI YESUS PASCA KENAIKANNYA: Refleksi Teologis Di Gereja Banua Niha Keriso.†Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (2021).

Hamdi, Saibatul, Munawarah Munawarah, and Hamidah Hamidah. “Revitalisasi Syiar Moderasi Beragama Di Media Sosial: Gaungkan Konten Moderasi Untuk Membangun Harmonisasi.†Intizar (2021).

Munawaroh, Iis, and Wahid Abdul Kudus. “Intoleransi Agama Bagi Kehidupan Masyarakat Minoritas Di Kota Cilegon-Banten.†Edu Sociata ( Jurnal Pendidikan Sosiologi) 6, no. 1 (2023): 150–156.

Prabowo, Hubertus, Aditya. “Multikulturalisme Dan Dialog Dalam Pendidikan Agama Katolik.†Jurnal Teologi (2021).

Prayogo, Alfina, Esther Simamora, and Nita Kusuma. “Peran Pemerintah Dalam Upaya Menjaga Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia.†Jurist-Diction 3, no. 1 (2020): 21–32.

Putra, Gerwin Bernardus, and F.X. Armada Riyanto. “Menelisik Politik Identitas Di Kalimantan Barat Berdasarkan Perspektif Filsafat Politik Armada Riyanto.†Daya Nasional: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora (2023).

Rusydi, Ibnu, and Siti Zolehah. “Makna Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Konteks Keislaman Dan Keindonesian.†Journal for Islamic Studies 1, no. 1 (2018): 170–181. http://al-afkar.com.

Simon, Simon, and Yonatan Alex Arifianto. “Kerukunan Umat Beragama Dalam Bingkai Iman Kristen Di Era Disrupsi.†Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi 1, no. 1 (2021): 35–43.

Sipahelut, Hendry R. “Falsafah Fagogoru: Konstruksi Teologi Perdamaian-Kontekstual Di Halmahera Tengah.†ARUMBAE: Jurnal Ilmiah Teologi dan Studi Agama 3, no. 1 (2021): 101–121.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R Dan D. Bandung: ALFABETA, 2012.

Sunarno, Ali, Firman, Asep Ikbal, and Lala Indrawati. “Upaya Meminimalisir Kasus Intoleransi Dalam Pendirian Tempat Ibadah Demi Terciptanya Kohesi Sosial Pada Masyarakat Multikultural Di Kalimantan Tengah.†Jurnal Paris Langkis 3, no. 2 (2023): 93–100.

Surbajti, Junita Br, and Asim Asim. “Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia Menurut Tarmizi Taher.†Nazharat: Jurnal Kebudayaan 26, no. 01 (2020): 207–231.

Wenno, Vincent Kalvin. “‘INISIATIF UNTUK MENGASIHI’ Membaca Etika Paulus Dalam Roma 12:9-21 Serta Implikasinya Bagi Pembangunan Perdamaian.†KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi 3, no. 2 (2017): 114–128.

Zainuddin, and Ersi. “Peran Pendidikan Islam Ditengah Masyarakat Multikultural.†PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction (2023).

Diterbitkan

2024-11-25

Cara Mengutip

Arifianto, Y. A. (2024). Teologi Kontekstual untuk Perdamaian: Merespons Konflik Sosial dan Agama dalam Masyarakat Multikultural di Era Kemajuan Teknologi Digital. Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Pelayanan Kristiani, 4(2), 110–120. https://doi.org/10.38189/jtk.v4i2.884

Terbitan

Bagian

Articles